Kata telo dalam bahasa jawa memiliki beberapa makna yang berbeda. Telo jendral, atau telo kaspo adalah nama lain dari ketela pohon. Telo gantung adalah nama lain dari pepaya yang masih mentah, sedangkan yang sudah matang dinamakan kates. Sedangkan telo pendem (gambar disamping), adalah ketela rambat atau sering disebut ubi jalar karena tumbuh dengan cara merambat di permukaan tanah.
Beberapa hari yang lalu, setelah makan siang aku lihat ada penjual telo godhog di pinggir jalan, aku beli beberapa potong untuk camilan. Hmm, ternyata telo godhog di Jakarta lumayan mahal, 500 rupiah/biji, padahal di jogja telo mentah sekitar 400-500 rupiah per-kg. Tapi harga telo di Jakarta masih kalah dibanding telo di puncak bogor, Ubi Cilembu, yang mahalnya minta ampun.
Saat ini, di tengah isu kelaparan, busung lapar, hilangnya BBM, kayaknya perlu juga untuk melongok lagi telo ini. Telo bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat yang cukup baik, disertai budidaya, dan pengolahan yang mudah. Telo kaspo, ditanam hanya dengan menancapkan batang pohonnya sepanjang 20-30 cm (panjang penggaris di SD), hal ini yang -mungkin- mengilhami lagu Koes Plus “Tongkat kayu jadi tanaman…”. Sedang telo rambat cukup ditanam dengan menanam potongan pohonnya atau cuilan umbinya. Indonesia punya ribuan hektar tanah yang masih kosong, halaman-halaman rumah, lahan-lahan tidur, yang bisa dimanfaatkan.
Selain umbinya, daun telo -yang berbentuk seperti daun ganja- bisa dimasak menjadi sayuran dan menjadi sumber gizi. Kalau tidak punya kompor, batang pohonnya bisa digunakan sebagai kayu bakar. Jika produksi terlalu banyak, bisa dibuat jadi makanan lain, gethuk, gaplek, tepung tapioka, makanan-makanan tradisional. Kalau masih ada banyak lagi, bisa diawetkan dengan cara sederhana, kripikization, dibuat kripik!. Siapa sih orang indonesia yang tidak doyan keripik, apalagi dibikin kripik balado.
Ayo, kita Masyarakat-kan Telo dan kita Telo-kan Masyarakat. Ini lebih dari sekedar telo, ini super telo!
Filed under: Ngedumel — hericz
Tentang Telo
Candied Yams 2
This is a simple and quick way to enjoy a Thanksgiving favorite! Canned yams or sweet potatoes may be used.
Original recipe yield: 6 servings
PREP TIME 15 Min
COOK TIME 25 Min
READY IN 40 Min
INGREDIENT
1 (29 ounce) can sweet potatoes
1/4 cup butter, cut into pieces
1/2 cup brown sugar
1 1/2 cups miniature marshmallows
DIRECTIONS
SUBMITTED BY: Lorie
Steamed Cassava Sweets ( Khanoom Monsompalang )
This is a typical handmade sweet (Kanom), with a texture similar to turkish delight and a rose scent. If you cannot obtain rose water, it is possible to use vanilla essence in water, or lemon or orange juice, making different types of sweet, but the authentic flavour is rose water.
Ingredients :
500 gms - (17.6 oz) Cassava Root
300 gms - (1.4 Cups) Sugar
100 ml - (3.4 Fluid oz) Rose Water
100 gms - (1.1 Cups) Desiccated Coconut.
Preparation :
Peel the cassava leaving only the white flesh.
Grate the cassava flesh until finely shredded.
Mix the water with the sugar and cassava then blend it in a food processor.
Divide into portions for steaming, wrap each portion in aluminium foil to form parcels. You will cut these portions into smaller cubes later.
Steam the parcels for 25 minutes.
Leave to cool in the fridge.
Remove the foil, cut the cassava sweets into bite sized pieces.
Dust with the shredded coconut.
Publish by : khiewchanta.com
Cassava in Africa
There’s a short SciDev piece about brown streak virus which points to a longer, very readable New Scientist article. I know we’re talking about a very serious problem and a very nice solution based on the exploitation of agricultural biodiversity, but normally I wouldn’t blog about this sort of thing, simply because there are so many similar examples out there. But I was inspired to do so on this occasion because I also spotted an article in a Ugandan newspaper (via the wonderful allAfrica.com) which talks about the resistant varieties and efforts to get sufficient planting material of these cultivars into the hands of farmers in a particular district. It’s always nice to see “big” stories from international news sources reflected in the local media.
Cassava is an important constituent of Kinshasa’s urban gardens, whose role in providing nutrition, especially to children, is so well described in a Christian Science Monitor article today. Let’s hope brown streak virus doesn’t reach Kinshasa, but if it does the resistant varieties would find a ready means of dissemination through a project which “organized a team of local volunteers called “Mama Bongisa” (’mom improver’) to teach mothers in some … impoverished neighborhoods about nutrition and farming.”
Published by Luigi
Super-sized cassava may help fight hunger in Africa
In a recent study, genetically modified cassava plants produced roots that were more than two-and-a-half times the size of normal cassava roots.
The findings could help ease hunger in many countries where people rely heavily on the cassava plant (Manihot esculenta) as a primary food source, said Richard Sayre, the study's lead author and a professor of plant cellular and molecular biology at Ohio State University.
The researchers used a gene from the bacterium E. coli to genetically modify cassava plants. The plants, which were grown in a greenhouse, produced roots that were an average of 2.6 times larger than those produced by regular cassava plants.
“Not only did these plants produce larger roots, but the whole plant was bigger and had more leaves,” Sayre said. Both the roots and leaves of the cassava plant are edible.
Cassava is the primary food source for more than 250 million Africans – about 40 percent of the continent's population. And the plant's starchy tuberous root is a substantial portion of the diet of nearly 600 million people worldwide.
Sayre said he hopes to offer these plants to countries where cassava is an important crop.
The current study appears in the online early issue of the Plant Biotechnology Journal. Sayre collaborated with Ohio State colleague Uzoma Ihemere and scientists from BASF Plant Science in Research Triangle Park, N.C., and BARC-West in Beltsville, Md., who formerly worked on this project in his laboratory.
Sayre said that cassava produces sugar more efficiently than any other cultivated plant.
“We wanted to find a way to help the plant redirect that excess sugar and use it to make starch,” Sayre said.
The researchers used a variety of cassava native to Colombia (cassava was brought to Africa from South America by the Portuguese in the 1500s.) They inserted into three cassava plants an E. coli gene that controls starch production. A non-modified fourth plant served as a control.
“Cassava actually has this same gene,” Sayre said. “But the bacterial version of the gene is about a hundred times more active.”
The modified plants converted more of their sugar into starch, as shown by an increase in root size as well as the number of roots and leaves produced by each modified plant.
The roots of the modified plants were up to 2.6 fold larger than the roots of a non-modified plant (an average of 198 grams for the biggest roots vs. 74 grams for the roots of the non-modified plant.) The modified plants produced a maximum of 12 roots, compared to the seven roots produced by the non-modified plant. These modified plants also produced a third more leaves – a maximum of 123 leaves per modified plant vs. 92 leaves per non-modified plant.
Sayre said that the bigger roots produced by the plants were just that – bigger. They weren't necessarily more nutritious. And they would still need to be processed quickly and properly after harvesting, as the roots and leaves of poorly processed cassava plants contain a substance that triggers the production of cyanide.
In previous work, Sayre helped create cassava that produced little to no cyanide once it is harvested.
He is also the principal investigator of an ongoing project focused on improving the nutritional content of cassava. In this work Sayre leads a team of national and international scientists focused on increasing the vitamin, mineral and protein content of the plant.
The current study was supported in part by the Rockefeller Foundation, the Centro Internacional Agricultura Tropical (CIAT) and Ohio State.
Link : scienceblog.com
Singkong Jadi Tape
Ada sebuah keluarga yang orang tuanya bekerja sebagai pelayar dan ibu rumah tangga. Pelayar kan tentunya pulangnya jarang jarang. Suami istri kan perlu hubungan secara biologis. Kewajiban tersebut hanya terlaksana bila sang suami berada di rumah. Sang istri tentunya agak kurang terpenuhi hasrat biologisnya.
Untuk itu dia berusaha dengan berbagai cara untuk memuaskan hasratnya. Cara yang pertama dia menggunakan buah ketimun. Ternyata dia kurang puas. Cara yang kedua dia menggunakan singkong. Ternyata dengan singkong tersebut dia merasa puas dan ketagihan. Suatu saat ada singkong yang dibuat main main oleh anaknya dan singkong tersebut patah jadi dua. Dasar anak, kemudian singkong tersebut disatukan lagi dan ditaruh diatas meja kembali.
Kemudian singkong yang patah tadi digunakan oleh istri tadi untuk memuaskan hasratnya. Eeee, tidak tahunya patahan singkong tadi masih berada di dalam dan tidak bisa dikeluarkan. Malam itu juga sang istri datang ke dokter pribadinya. Dia bertanya, "Dok, bagaimana ini dok singkongnya masih ada di dalam"
Dengan santainya si Dokter menjawab, "Ah, gitu aja kok repot, tenang aja paling dua hari lagi juga akan jadi tape".
Ada singkong d kasi ragi....TAPE DECHHH...!!!!
Anggota DPR: "Mba, laptopnya salah."
Customer Service: "Salah gimana pak?"
Anggota DPR: "Laptopnya nggak mau hidup."
CS: "Sudah tekan tombol power pak?"
Anggota DPR: "Tombol powernya sebelah mana mba?"
****
Anggota DPR: "Mba, saya mau konek ke internet nggak bisa, kenapa ya?"
Customer service: "Nggak bisanya kenapa?"
Anggota DPR: "Saya ketik www.playboy.com
gambarnya nggak keluar."
Customer service: "Pesan errornya apa pak?"
Anggota DPR: "Nggak ada pesan error, pokoknya saya ketik playboy.com di
addressnya, nggak muncul gambar sama sekali."
Customer service: "Bapak koneksi internetnya pakai apa, dial up, hotspot?"
Anggota DPR: "Pakai gambar yang ada tulisan e (maksudnya internet
explorer)."
Customer service: "Maksudku, bapak langganan internetnya pakai ISP apa, lalu
cara koneksi internetnya pakai dial-up atau hotspot, mungkin settingnya ada
yang salah."
Anggota DPR: "ISP itu apa sih mba?"
Customer service: "Wah ini sih 50 x 2 pak.."
Anggota DPR: "Apa tuh mba?"
Customer service: "CAPE' DEH!!"
******
Anggota DPR: "Mba' saya ingin daftar account di yahoo.com kok nggak bisa
ya?"
Customer service: "Nggak bisa kenapa pak?"
Anggota DPR: "Ada tulisan, paswort is nat long inof, suld bi mor ten 8
karakter"
Customer service: "Itu maksudnya, password bapak minimal 8 huruf."
Anggota DPR: "Oooo...oke deh.., saya coba dulu."
Anggota DPR: "Mba password minimal delapan huruf itu delapannya pakai angka
8 atau ejaan delapan?"
Customer service: "Maksudnya?"
Anggota DPR: "Saya suda tulis di kolom password minimal 8 huruf, tapi
bingung mau tulis delapannya, pakai angka delapan atau ejaan huruf
'delapan'."
Customer service: "Ketik ini aja pak..C Spasi D."
Anggota DPR: "Apa tuh?"
Customer service: "CAPE' DEH !!!"
****
Anggota DPR: "Mba' kalau muter film di laptop, gimana caranya ya?
CS: "Ada dvd playernya kan pak?"
Anggota DPR: "Sebelah mana tuh mba?"
CS: "Disamping kanan, pak. kalau di tekan tombolnya
nanti, piringan discnya keluar."
Anggota DPR: "Ooooo.... yang keluar itu, piringan disc ya? Udah patah tuh
kemarin."
CS: "Kok bisa patah?"
Anggota DPR: "Saya kira tempat buat naruh gelas minuman."
******
Anggota DPR: "Komputer saya rasanya kena virus"
CS: "Virus apa tuh pak?"
Anggota DPR: "Kurang tahu juga, setiap mau cetak ke printer, selalu ada
tulisan kennot fain printer."
CS: "Itu mungkin salah setting pak."
Anggota DPR: "Settingnya udah bener kok, kemarin aja bisa nyetak, tapi
sekarang nggak bisa. Saya sudah tunjukkin printernya di depan laptop, tetap
aja dia terus-terusan "searchng printer not found." Kayanya webcamnya rusak,
nggak bisa lihat printer."
CS: "Mendadak laper nih Pak, ingin makan tape.."
Anggota DPR: "Lho..kok begitu?"
CS: "TAPE DEH !!!!"
********
Anggota DPR: "Mba, kalau mau baca blognya si artist anu dimana ya?"
CS: "Bapak cari aja di google."
Anggota DPR: "Tapi si artist anu nggak kerja di google kok mba, saya tahu
persis."
Capeeek deeehhh..... ......... .... !!!
Link:
by: "Nadia"
Gorengan....
Berangkat pagi.....
Biasa masih konfensional....dan takut sama mesin, namanya chek clock
dengan harapan sebelum sampai ke tempat aku kerja, aku mau beli gorengan terutama POHONG KEJU nya ibu penjual gorengan di pengkolan jalan selalu ramai pada banyak yang antri...pas sampai disitu eh tutup dan tak satupun ada yang antri...
Emang apa yang mau dia antriin atau pada ngikut demo sama ibu penjual gorengan karena minyak goreng terus naik...atau ibuk gorengan pasang strategi dulu untuk menaikkan harga gorengannya....tetapi memamng bisnis gorengan seperti itu sangatlah menguntungkan karena pernah aku tanya sehari aja omsetnya sampai 6 juta, bayangkan kalau keuntungan bersih aja sampai 2 juta....lha sebualan apa enggak 60 juta..bayangkan.......bayangkan aja deh kalau sekedar bisa membayangkan itu jauh lebih baik dari pada tidak sama sekali, seperti aku pengen rasanya punya penghasilan seperti ibu penjual gorengan itu whahahahaha....seperti sekarang ini ingin rasanya memlaui google adsense punya penghasilan seperti ibu penjual gorengan...tetapi begitu banyak persyaratan yang harus dilakukan untuk dapat penghasilan melalui google adsense...yang ini lah yang itu lah harus tekun lah dan bukan hanya sekedar mau belajar saja ternyata harus punnya impian dan semangat.....bukan begitu coi.
Huuuih ceritanya jadi ngelantur...ok deh selamat bekerja
Tks pada temen2 ku yang mau bantuin ngajari buat bloger Dolfa, Fidi, Gatot....dan blog2 yang jadi refrensi....
Keripik Singkong Pedas
Bahan:
500 gr keripik singkong mentah
minyak untuk menggoreng
5 sdm minyak untuk menumis
3 sdm gula pasir
1 sdt cuka masak
Haluskan:
100 gr cabai merah, buang bijinya
5 siung bawang putih
1 sdt garam
Cara membuat:
Untuk 500 gr
<> FOTO: Agus Dwianto
Peduli Pangan, Manfaatkan Singkong
Talk Show tersebut akan diselenggarakan di sela-sela acara pameran Agro & Food Expo yang berlangsung pada tanggal 10 – 13 Mei 2007, di Panggung Utama gedung Semanggi Expo Jakarta. Talk Show akan menghadirkan pembicara antara lain para praktisi, peneliti, pengusaha tepung kasava dan industri makanan, serta perwakilan masyarakat yang menjadikan singkong sebagai makanan pokok. Acara akan dipandu oleh salah seorang selebriti ternama yang peduli akan sumber-sumber pangan sehat yaitu Dik Doang.
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa singkong setelah diproses menjadi tepung kasava merupakan salah satu tepung yang paling cocok sebagai pengganti terigu. Ketiadaan gluten pada tepung kasava perlu dilihat sebagai keunggulan, sehingga secara kesehatan dapat digunakan untuk diet bagi penderita autis.
Penganan seperti mie dan roti menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, yang menandakan bahwa penggunaan terigu untuk dua produk tersebut sangatlah tinggi. Penelitian juga mengungkapkan bahwa kemampuan substitusi tepung kasava pada mie dan kue kering/biskuit dapat mencapai 50%, untuk roti 25% sedangkan untuk cake dapat mengganti 100% terigu. Dengan demikian, peluang tepung kasava sebagai sumber pangan sangat besar.
(Indonesian Agency for Agricultural Research and Development)
Warga Dukung Investor Singkong
LINGGA (BP) - Penangkapan sejumlah oknum pengusaha yang diduga melakukan pembalakan liar atau illegal logging di Kabupaten Lingga oleh aparat berwajib, hingga kini masih menyisakan trauma mendalam warga masyarakat.
Begitu juga dengan munculnya investor sektor perkebunan di Lingga. Sebab, usaha perkebunan itu belakangan hanya dijadikan kedok semata oleh para ”investor’’ guna memperoleh izin penggunaan lahan yang luasnya hingga memasuki kawasan hutan lindung.
”Seperti investor perkebunan kelapa sawit, yang meminta disediakan lahan puluhan ribu hektare. Namun kenyataannya, mereka membabat hutan lindung di Lingga, sebutlah misalnya kawasan hutan lindung di Desa Linau. Faktanya sekarang, hutan lindung itu punah ranah. Sementara sawit pun entah di mana rimbanya,’’ kata aktivis muda Lingga, Ir Said Syahfella kepada koran ini, kemarin.
Fella, demikian dia biasa disapa, menjelaskan hal itu sehubungan dengan himbauan Bupati Lingga H Daria, agar warga masyarakat Lingga mendukung rencana besar investor perkebunan. Yakni, PT Sampoerna Agro (SA), sebuah anak perusahaan PT Sampoerna Tbk. Perusahaan tersebut berniat membuka industri perkebunan singkong dan sagu. Kedua jenis komoditi perkebunan itu, akan dijadikan bahan baku etanol sebagai unsur utama bahan bakar biofuel sebuah energi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).
”Jika memang investor, serius membuka industri perkebunan untuk biofuel. Tentunya, warga pasti akan mendukungnya. Sebab, di daerah lain sektor usaha ini memang berhasil, masuk akal serta dikenal ramah lingkungan. Sebab, tanaman singkong dan sagu bukan hal yang asing bagi warga Lingga. Dan saya yakin mayoritas warga sudah pernah menanamnya terutama pohon singkong,’’ tukas Fella.
Mengacu pada presentase yang dilakukan Komisaris Utama PT SA, Eka Dharmayanto beserta tim risetnya di hadapan Bupati, Muspida dan masyarakat Lingga oleh PT SA akhir tahun 2006 lalu, pihak perusahaan dalam oparsionalnya akan menggunakan sistem perkebunan inti lahan masyarakat (Plasma). Dalam hal ini, masyarakat dijadikan mitra langsung perusahaan. Masyarakat diberikan hak guna usaha (HGU) terhadap areal lahan untuk melakukan penanaman, pemeliharaan hingga panen. Hasil panen itu dijual kepada perusahaan bersangkutan.
”Kalau pola seperti itu memang rasional. Sebab akan ada aktivitas warga secara serempak. Artinya, warga secara langsung telah punya usaha sendiri dan hasilnya langsung dijual ke perusahaan.
Terlebih yang ditanam itu pohon singkong dan sagu, anak kecil pun bisa tanam itu. Sebab, bagi warga Lingga kedua jenis tumbuhan itu bukan hal yang baru. Kecuali kalau tanam sawit di Lingga. Itu ape tidak saje,’’ terang Sekretaris Forum Komunikasi Masyarakat Singkep (FKMS) ini.
Senada dikemukakan Muhammad Soleh (37), warga Dabosingkep. Lelaki yang berprofesi pengrajin batu akik merangkap pengojek ini, kontan menyatakan dukungannya terhadap investor perusahaan perkebunan singkong dan sagu itu. ‘’Kalau berkebun singkong saya sudah biasa. Tapi hasilnya cuma cukup untuk direbus. Nah kalau ada orang yang mau borong besar-besaran. Kebun saya pasti akan ditanam singkong semuanya,’’ pungkas Soleh.
(tif - Batam Pos)
Candied Yams 1
Ingredients:
4 pounds yams (or sweet potatoes), peeled and cut to large bite-sized pieces
2 cups orange juice
3 cups light corn syrup
1 teaspoon ground cinnamon
1 teaspoon ground nutmeg
1/4 cup vanilla extract
2 teaspoons lemon zest
2 tablespoons flour
1 1/2 cups light brown sugar, packed
1 1/2 cups granulated sugar
Preheat oven to 350 degrees F.
Boil yams until slightly underdone, to avoid breaking. Strain, cool and set aside.
In a large container whisk together orange juice, corn syrup, cinnamon, nutmeg, vanilla and zest. In another bowl, whisk flour and both sugars together.
Put cooled yams in a deep baking dish, add dry ingredients and stir to coat. Pour liquid over yams and bake for 20 to 25 minutes.
Recipe courtesy Rhea P. Smith, Executive Chef of Soul Cafe, NYC
Roasted Root Vegetables With Maple Balsamic Dressing
Use your choice of vegetables including parsnips, potatoes, celeriac, red onions and beets or go with all orange and yellow as given in the recipe. Looks as good as it tastes. From Bonnie Stern's Essentials of Home Cooking.
Ingredients:
2 lbs sweet potatoes, peeled and cut 1/2 inch thick
2 lbs carrots, peeled and cut in 1/2 slices on the diagonal
1 lb butternut squash, peeled and cut in 2 inch wedges (or acorn squash)
2 orange bell peppers, seeded and cut in thick slices
2 tablespoons vegetable oil
2 tablespoons balsamic vinegar
2 tablespoons red wine vinegar
2 tablespoons brown sugar
2 tablespoons maple syrup
2 tablespoons thyme, chopped or 1/2 teaspoon dried thyme
1/2 teaspoon salt
1/4 teaspoon pepper
2 tablespoons parsley, chopped
Preparation:
by Cookin-jo
Yams (Ubi jalar)
There are approximately 200 different varieties of yams with flesh colors varying from white to ivory to yellow to purple while their thick skin comes in white, pink or brownish-black . Their shape is long and cylindrical (oftentimes having offshoots referred to as "toes") while their exterior texture is rough and scaly. There is great confusion between yams and sweet potatoes in the United States; most of the vegetables labeled "yams" in the markets are really orange-colored sweet potatoes.
Health Benefits
Protection Against Cardiovascular Disease
Yams are a good source of vitamin B6. Vitamin B6 is needed by the body to break down a substance called homocysteine, which can directly damage blood vessel walls. Individuals who suffer a heart attack despite having normal or even low cholesterol levels are often found to have high levels of homocysteine. Since high homocysteine levels are signficantly associated with increased risk of heart attack and stroke, having a good supply of vitamin B6 on hand makes a great deal of sense. High intakes of vitamin B6 have also been shown to reduce the risk of heart disease.
Yams are a good source of potassium, a mineral that helps to control blood pressure. Since many people not only do not eat enough fruits and vegetables, but also consume high amounts of sodium as salt is frequently added to processed foods, they may be deficient in potassium. Low intake of potassium-rich foods, especially when coupled with a high intake of sodium, can lead to hypertension. In the Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) study, one group ate servings of fruits and vegetables in place of snacks and sweets, and also ate low-fat dairy food. This diet delivered more potassium, magnesium and calcium. Another group ate a "usual" diet low in fruits and vegetables with a fat content like that found in the average American Diet. After eight weeks, the group that ate the enhanced diet lowered their blood pressure by an average of 5.5 points (systolic) over 3.0 points (diastolic). Dioscorin, a storage protein contained in yam, may also be of benefit to certain individuals with hypertension. Preliminary research suggests that dioscorin can inhibit angiotensin converting enzyme, which would therefore lead to increased kidney blood flow and reduced blood pressure.
A Look at Yam, Diosgenin, and Menopausal Symptoms
Many consumers have found products in the marketplace that promote wild yam or wild yam extracts as substances that can help provide a natural alternative to hormonal replacement in women who have reached the age of menopause. Many of these products are provided in the form of creams that can be topically applied. Even though the food itself is not usually promoted by natural products companies, these yam-containing products have sparked interest in the relationship between yam and menopause. Yams do contain some unique substances called steroidal saponins, and among these substances are chemicals called diosgenins. Because of similiarities between diosgenin and progesterone, questions were initially raised about the ability of our body to convert diosgenin into progesterone, but research has shown that the answer here is clearly no. Diosgenin does, however, have an impact on hormonal patterns in studies involving animals, and may be helpful in lowering risk of osteoporosis, although we don't as yet have any human studies in this area.
Wild yam also has some history of traditional use in herbal medicine, especially Chinese herbal medicine, as a botanical that can affect organ system function. While the focus here has been on kidney function, wild yam (or Chinese yam) has also been used to support the female endocrine system. For example, there has been traditional use of this root in conjunction with lactation. We've only seen one high-quality, peer-reviewed research study in which women were actually given wild yam (in the form of a topical cream) to determine the impact of this plant on menopausal symptoms. Although this research showed some very limited benefits from the wild yam cream—and no side effects—none of the symptom changes were statistically significant. In summary, we'd say that there's no research evidence to support the claim that yam has special benefits when it comes to menopause, but that more research is needed in this area because there is a clear connection between yam, diosgenin, and endocrine function that is not yet understood.
We'd also like to add some information about yam and vitamin B6. Vitamin B6 has been an especially popular supplement with respect to premenstrual syndrome (PMS) in women, especially in conjunction with the depression that can be triggered by PMS. Some companies have also advocated the use of this vitamin for menopausal symptoms. One cup of baked cubed yam contains 15.5% of the Daily Value for B6, and we rank yam as a "good" source of vitamin B6 for this reason. In research studies, however, the dose of vitamin B6 required for help with PMS depression is about 50-100 milligrams—many, many times the Daily Value level of 2.0 milligrams. So if you're a woman, even though yam might be a food well-worth including in your meal plan in conjunction with PMS, the amount of vitamin B6 that you'd be getting from this food would be insufficient (by itself) to reach the therapeutic level shown to be helpful in research studies.
Blood Sugar and Weight Control
Yams' complex carbohydrates and fiber deliver the goods gradually, slowing the rate at which their sugars are released and absorbed into the bloodstream. In addition, because they're rich in fiber, yams fill you up without filling out your hips and waistline. And one more benefit, yams are a good source of manganese, a trace mineral that helps with carbohydrate metabolism and is a cofactor in a number of enzymes important in energy production and antioxidant defenses. You've just got to hand it to Mother Nature; when She brings forth a food, She makes sure it integrates everything needed to contribute to your health and vitality.
Description
Yams are members of the Dioscoreae family. Depending upon the yam variety, of which there are about 200, its flesh may be of varying colors including white, ivory, yellow or purple while its thick skin may either be white, pink or brownish-black. Their shape is long and cylindrical (oftentimes having offshoots referred to as "toes") while their exterior texture is rough and scaly. Yams have a very starchy and slippery texture and when cooked, will either be creamy or firm, depending upon the variety. Their taste is earthy and hardy, with most varieties having minimal, if any, sweetness. Specific types of yams include Dioscorea alata (Hawaiian yam), Dioscorea batatas (korean yam) and Dioscorea esculenta (sweet yam).
Chances are this does not sound like the description of the "yams" that you had for Thanksgiving dinner. That is because most of the vegetables that are labeled "yams" in the United States are really orange-colored sweet potatoes. When the moist-fleshed orange-colored sweet potato was introduced into the United States in the mid-20th century, producers wanted to distinguish it from the white-fleshed sweet potato that most people were used to. They adopted the word "yam" from "nyami", the African word for the root of the Dioscoreae genus of plants. While there are attempts to distinguish between the two, such as the U.S. Deparment of Agriculture's labeling requirement that the moist-fleshed, orange-colored sweet potatoes that are labeled as "yams" also be accompanied by the label "sweet potato", for many people this does not help to clarify the distinction between the two very different root vegetables. Yet, once you experience the distinct taste and texture of the real yam you will definitely know the difference, appreciating each of these root vegetables for their unique qualities.
History
Although it is uncertain from which country yams originated, yams are one of the oldest food plants known. They have been cultivated since 50,000 BC in Africa and Asia. In addition to these continents, yams also currently grow in the tropical and subtropical regions of North and South America.
Yams are one of the most popular and widely consumed foods in the world. They play a staple role in the diets of many different countries, notably those in South America, Africa, the Pacific Islands, and the West Indies.
How to Select and Store
As noted in the Description section, oftentimes the root vegetable that is labeled in the store's produce section as a yam is not truly a yam but is a variety of sweet potato. Therefore, if you want to buy a real yam, you should ask someone in your store's produce department who can let you know the actual origin of the vegetable in question. As yams are not widely available in the United States, you may find that your store does not carry true yams although you are certain to find them in many Asian and African food markets.
Choose yams that are firm and do not have any cracks, bruises or soft spots. Avoid those that are displayed in the refrigerated section of the produce department since cold temperature negatively alters their taste.
Yams should be stored in a cool, dark and well-ventilated place where they will keep fresh for up to ten days. They should be stored loose and not kept in a plastic bag. Keep them out of exposure to sunlight or temperatures above 60°F (around 15°C) since this will cause them to sprout or ferment. Uncooked yams should not be kept in the refrigerator.
How to Enjoy
A Few Quick Serving Ideas:
Purée cooked yam with a little milk and season with tamari, coriander, cumin and cayenne.
As yam has an earthy, deep taste, it nicely complements darker meats such as venison.
Add chunks of yams to your next stir fry or pan of roasted vegetables. Roasted yams, fennel, onions, and mushrooms are a delicious combination.
Safety
Yam is not a commonly allergenic food, is not known to contain measurable amounts of goitrogens, oxalates, or purines, and is also not included in the Environmental Working Group's 2006 report "Shopper's Guide to Pesticides in Produce" as one of the 12 foods most frequently containing pesticide residues.
Nutritional Profile
Yams are a good source of dietary fiber, potassium, vitamin C, manganese and vitamin B6.
In-Depth Nutritional Profile
In addition to the nutrients highlighted in our ratings chart, an in-depth nutritional profile for Yams is also available. This profile includes information on a full array of nutrients, including carbohydrates, sugar, soluble and insoluble fiber, sodium, vitamins, minerals, fatty acids, amino acids and more.
Introduction to Food Rating System Chart
The following chart shows the nutrients for which this food is either an excellent, very good or good source. Next to the nutrient name you will find the following information: the amount of the nutrient that is included in the noted serving of this food; the %Daily Value (DV) that that amount represents; the nutrient density rating; and the food's World's Healthiest Foods Rating. Underneath the chart is a table that summarizes how the ratings were devised. Read detailed information on our Food and Recipe Rating System.
References
- Ensminger AH, Ensminger, ME, Kondale JE, Robson JRK. Foods & Nutriton Encyclopedia. Pegus Press, Clovis, California 1983.
- Ensminger AH, Esminger M. K. J. e. al. Food for Health: A Nutrition Encyclopedia. Clovis, California: Pegus Press; 1986. PMID:15210.
- Fortin, Francois, Editorial Director. The Visual Foods Encyclopedia. Macmillan, New York 1996.
- Hsu FL, Lin YH, Lee MH et al. Both dioscorin, the tuber storage protein of yam (Dioscorea alata cv. Tainong No. 1), and its peptic hydrolysates exhibited angiotensin converting enzyme inhibitory activities. J Agric Food Chem 2002 Oct 9;50(21):6109-13 2002.
- Moalic S, Liagre B, Corbiere C, et al. A plant steroid, diosgenin, induces apoptosis, cell cycle arrest and COX activity in osteosarcoma cells. FEBS Lett 2001 Oct 12;506(3):225-30 2001.
- Wood, Rebecca. The Whole Foods Encyclopedia. New York, NY: Prentice-Hall Press; 1988. PMID:15220.
Pohong Keju
Makanan yang satu ini, memang tidak sesuai kenyataan, lebih populer dengan sebutan POHONG KEJU, tapi begitu melihat tidak ada kejunya. Maksud keju di sini, kata penjualnya, bukan parutan dari produk susu olahan tersebut, tapi menggambarkan bagaimana empuk dan gurihnya singkong ini serasa seperti keju.
Begitu dimakan pohong langsung terasa kepyurrr...... di mulut. Selain pohong keju, adapula pohong pedas, lagi-lagi kenyataanya agak meleset dari perkiraan, karena bukan pohong yang diungkep dengan bumbu pedas, tapi pohong goreng biasa disajikan bersama sambal sachet. Rasa sih biasa, namun cukup kreatif, dan patut dicoba bagi yang ingin variasi lain dari pohong goreng biasa.
Ginger Chicken & Yams
Ingredients
2 tablespoons olive or salad oil
1 pound yams, peeled and cut into matchstick-size pieces
1 small red onion, cut into eighths, layers separated
1 pound boned and skinned chicken breasts, cut into bite-size pieces
2 tablespoons minced fresh ginger
1/3 cup minced green onions
Cooking sauce
3 tablespoons soy sauce
3 tablespoons dry sherry
3 tablespoons water
1 tablespoon firmly-packed brown sugar
1-1/2 teaspoons cornstarch
Instructions
Yield: 4 servings
Credits
From: Sunset Recipe Annual 1990 (Lane Publishing - out of print)
Recipe by: Cynthia Morrison, Bothell, Washington, USA
Low Fat Potato Salad
INGREDIENTS:
- 1 1/2 pounds small white potatoes, unpeeled, and cut into pieces
- 1/4 cup red onion, finely chopped
- 2 tbsp Dijonnaise
- 1 6-ounce pot plain low fat yogurt, drained
PREPARATION:
Bring a large pot of water to a boil and cook potatoes until tender. Drain and allow to cool. In a large bowl, combine red onion, Dijonnaise and plain yogurt. Add cooled potatoes and mix well. Serve warm, or refrigerate until ready to serve.
Serves 6
Per Serving:
Calories 125,
Calories from Fat 5 (sat 0.5g),
Cholesterol 0.3mg, Sodium 95mg,
Carbohydrate 26.4g,
Fiber 2.1g,
Protein 3.7g
Low Fat Mashed Sweet Potatoes
INGREDIENTS:
- 4 medium sweet potatoes, peeled and cubed
- 1/2 cup orange juice
- 1 tsp orange zest
- 1 tbs brown sugar
- 1/2 tsp cinnamon
- 1/2 tsp ground ginger
PREPARATION:
Bring a large pot of water to a boil. Add sweet potatoes and cook for 20-25 minutes until tender. Drain sweet potatoes; add orange juice, orange zest, brown sugar, cinnamon and ginger. Mash until smooth.
Serves 6.
Per Serving:
Calories 180, Calories from Fat 4, Total Fat 0.4g (sat 0.1g), Cholesterol 0mg, Sodium 21mg, Carbohydrate 41.3mg, Fiber 4.7g, Protein 2.7g
Bola Ubi Isi Coklat
500 gr ubi merah, kupas, belah empat bagian
100 gr gula pasir
100 gr tepung sagu
3 sdm mentega
1 sdt garam
¼ sdt vanili bubuk
100 gr coklat masak susu cincang halus
minyak untuk menggoreng
Pencelup
100 gr tepung beras
35 gr tepung kanji
½ sdt garam
100 ml air matang
semuanya di aduk rata
Cara membuat:
- Kukus ubi dalam dandang panas selama 30 menit hingga matang, angkat, dinginkan dan tumbuk hingga halus
- Masukkan gula, tepung sagu, mentega, garam dan vanili
- Tumbuk kembali hingga halus dan tercampur rata
- Ambil 2 sdm adonan ubi, buat bulatan sebesar bakso, pipihkan isi dengan coklat. Bulatkan kembali hingga coklat tertutup. Lakukan hingga adonan habis
- Celupkan bulatan ke dalam adonan pencelup hingga rata, lalu angkat
- Goreng dalam minyak banyak dan panas hingga kecoklatan dan matang. Lalu angkat dan tiriskan
Untuk 15 buah
[sumber:feminaJuni2005No.23/XXXIII]
Ubi Goreng Lombok
Kupas dan potong2 ubi
Didihkan air, lalu masak ubi dengan garam. Angkat dan keringkan.
Panaskan minyak, lalu turunkan ubi satu persatu.
Saos Cabe:
1 buah tomat
1 siung bawang merah
4 biji cabe merah
1 sdt gula
150 ml air
Tepung maizena secukupnya (dicampur dengan air)
Garam secukupnya.
Cara:
Tumis bawang merah, tomat beserta cabenya sampe harum, turunkan garam, dan gula, lalu masukkan air.
Tambahkan tepung maizena, masak sampai mendidih. Sausnya harus agak kental.
nhatz.blogspot.com
BUDIDAYA UBI KAYU
(Manihot esculenta crantz)
Diterbitkan oleh: Balai Informasi Pertanian Irian Jaya
Jl. Yahim – Sentani – Jayapura
I. KEADAAN U M U M
Ubi kayu termasuk tanaman tropis, tetapi dapat pula beradaptasi dan tumbuh dengan baik di daerah sub tropis. Secara umum tanaman ini tidak menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya. Namun demikian ubi kayu akan tumbuh dengan baik pada iklim dan tanah sbb:
Iklim:
Curah hujan : 750 -1.000 mm/thn
Tinggi tempat : 0 -1.500 m dpl
Suhu : 25 derajat - 28 derajat Celsius
Tanah:
Tekstur : berpasir hingga liat, tumbuh baik pada tanah lempung berpasir yang cukup hara
Struktur : gembur
pH Tanah : 4,5 - 8 , optimal 5,8
II. BIBIT
Bibit ubi kayu yang baik, berasal dari tanaman induk yang mempunyai persyaratan :
1. Produksi Tinggi
2. Kadar tepung tinggi
3. Umur genjah ( 7 - 9 bulan )
4. Rasa enak
5. Tahan terhadap Hama dan Penyakit
Ubi kayu ditanam dari stek batang, syarat stek batang ubi kayu yang siap ditanam
adalah sbb:
- Ubi kayu telah berumur 7-12 bulan, diameter 2,5-3cm, telah berkayu, lurus dan masih segar.
- Panjang stek 20 - 25 cm, bagian pangkal diruncingi, agar memudahkan penanaman, usahakan kulit stek tidak terkelupas, terutama pada bakal tunas.
- Bagian batang ubi kayu yang tidak dapat di gunakan untuk ditanam adalah 15-20cm pada bagian pangkal batang dan 20 - 25 cm pada bagian ujung atau pucuk tanaman
III. PENGOLAHAN TANAH
Waktu mengerjakan tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau berair, agar struktur tanah tidak rusak.
Tujuan pengolahan tanah adalah:
agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi berkembang dengan baik.
Cara pengolahan:
Tanah ringan/gembur :
tanah dibajak atau di cangkul 1-2 kali sedalam kurang lebih 20 cm, diratakan langsung ditanami
Tanah berat dan berair:
Tanah dibajak atau di cangkul 1 - 2 kali sedalam kurang lebih 20cm, dibuat bedengan-bedengan atau guludan juga dibuat saluran drainase, baru dapat ditanam.
IV. PENANAMAN
Penanaman ubi kayu dapat dilakukan setelah bibit/stek dan tanah disiapkan. Waktu yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal ini disebabkan ubi kayu memerlukan air terutama pada pertumbuhan vegetatif yaitu umur 4-5 bulan, selanjutnya kebutuhan akan air relatif lebih sedikit.
Jarak tanam tanaman ubi kayu secara monokultur: 100 x 100 ; 100 x 60 ; 100 x 40.
Jarak tanam tanaman ubi kayu secara tumpang sari:
- Ubi kayu dengan kacang tanah 200 x 60 cm.
- Ubi kayu dengan jagung 100 x 60 cm.
Cara menanam ubi kayu dianjurkan stek tegak lurus atau minimal membentuk sudut 60 derajat dengan tanah dan kedalaman stek 10 - 15 cm.
V. PEMUPUKAN
Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu diberikan pupuk organik ( pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau ) dan pupuk an organik ( Urea, TSP, KCL ). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Tujuan utama pemberian pupuk ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk an-organik diberikan tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk tanaman ubi kayu adalah:
- Urea : 60 - 120 kg hl/ ha
- TSP : 30 kg P205/ ha
- KCL : 50 kg K20/ ha
Cara pemberian pupuk adalah:
- Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea, KCL., dan seluruh dosis P (TSP) diberikan pada saat tanam
- Pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCL diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan
VI. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan ubi kayu meliputi:
Penyulaman
Apabila ada tanaman ubi kayu yang mati atau tumbuh sangat merana harus segera dilakukan penyulaman. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5 minggu setelah tanam.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat ubi kayu berumur 2-3 bulan sekaligus dengan melakukan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga ubi kayu dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak rebah.
Pembuangan tunas
Pembuangan tunas dilakukan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan, apabila dalam satu tanaman tumbuh lebih dari dua tunas.
VII. HAMA DAN PENYAKIT
Hama penting bagi tanaman ubi kayu adalah: Tungau daun merah dan Kumbang.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang ubi kayu adalah:
Layu bakteri dan Bercak daun.
Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman ubi kayu adalah :
- Sanitasi lapang setelah panen ( sisa tanaman dibakar )
- Menggunakan bibit yang sehat dari varietas tahan penyakit
- Pengolahan tanah secara sempurna
- Pergiliran tanaman dengan palawija/tanaman lainnya
Sumber:
Anom, 1988. Usahatani Ubi Kayu, Departemen Pertanian
Anom, 1989. Ubi Kayu, Departemen Pertanian
Anom, 1989. Gema Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian
Mesin Perajang Ubi Kayu 2
Komoditas:
Ubi Kayu (Cassava, Singkong, Pohong... )
Kegunaan:
Mempercepat proses pengeringan dengan mutu tinggi
Keunggulan:
Kapasitas 1000-1200 kg ubikayu swutan/jam, menggunakan mesin bensin 3,5 HP, konstruksi besi siku dan plat
Status:
Non Komersial
Kontak:
Indonesian Agency for Agricultural Research and Development
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Jl. Ragunan 29 Pasar Minggu Jakarta Selatan 12540, Indonesia
Telp. (021) 7806202 Fax. (021) 7800644
e-mail: webadm@litbang.deptan.go.id
Alat Perajang Ubi Kayu 1
Komoditas:
Ubi Kayu (Cassava, Singkong, Pohong... )
Kegunaan:
Mempercepat proses pengeringan ubikayu
Keunggulan:
Kapasitas 25-30 kg ubi kayu rajangan/jam, konstruksi besi siku dan plat
Status:
Non Komersial
Kontak:
Indonesian Agency for Agricultural Research and Development
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Jl. Ragunan 29 Pasar Minggu Jakarta Selatan 12540, Indonesia
Telp. (021) 7806202 Fax. (021) 7800644
e-mail: webadm@litbang.deptan.go.id
Gulai Ayam Ubi
Bahan:
- 2 sendok makan minyak sayur
- 20 g bawang Bombay, cincang halus
- 2 sdm bumbu gulai, siap pakai
- 1/2 ekor ayam negeri atau buras, potong-potong
- 300 g ubi jalar Jepang atau ubi jalar kuning, cuci, potong-potong
- 500 ml santan encer
- 250 ml santan kental
Taburan:
Daun ketumbar
Cara membuat:
- Tumis bawang Bombay hingga layu dan harum.
- Masukkan bumbu gulai, aduk hingga harum.
- Masukkan ayam, aduk hingga kaku.
- Tambahkan ubi dan santan encer, aduk dan masak dengan api kecil hingga ayam hampir empuk.
- Tuangi santan kental, didihkan kembali hingga seluruhnya matang.
- Angkat, taburi daun ketumbar.
- Untuk 4 orang.
Bisnis Gorengan Yang Laris Manis
Dalam merambah pasar Indonesia, Old Chang Kee tidak memakai jenis usaha seperti di Singapura dengan mendirikan banyak outlet. Ini semata disebabkan karena perbedaan budaya . Di Indonesia, bumbu yang dipakai menurut William Lim juga disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
Selain Indonesia dan Malaysia, Old Chang Kee juga merambah pasar Lima dan Filipina. Ekspansi bisnisnya ini tidak lepas dari ide pengembangan bisnis yang dilakukan pendirinya yakni Han Kee Juan. Ia merombak strategi bisnisnya yang bermula di tahun 1956 disebuah tempat kecil di bilangan kampong Bugis, tepatnya di Mac Kanzie Road. Pada tahun 1986, Han Kee Juan mengubah model bisnisnya menjadi tidak hanya menjadi pedagangan gorengan tetapi pabrik gorengan. Usahanya mempromosikan gorengan dan kemilan itu menuai hasil ditahun 1992, karena Han Kee Juan terpilih sebagai pengusaha terbaik Singapura dan sepakterjangnya di liput oleh majalah Newsweek. Setelah meraih sukses, membuat pastel yang khas karena isinya ada telurnya itu serta aneka gorengan, Han Kee Juan menginvestasikan uangnya untuk membangun pabrik seluas 20 ribu kaki persegi dan melengkapinya dengan berbagai peralatan modern. Dan bisnisnya terus menuai sukses hingga pada akhirnya Han Kee Juan merasa dia tidak bisa menangani sendirian. Jadinya ia bertemu dengan William Lim, seorang muda jebolan Australia yang datang dengan sejumlah ide bisnis yang memberi harapan. William Lim kemudian melakukan perombakan pada merk Old Chang Kee itu sendiri. Logo dan warna dirubah sesuai dengan perkembangan zaman hingga warna Kuning yang dominant mencerminkan dinamika Old Chang Kee dari zaman ke zaman. Itulah sebabnya Old Chang Kee tidak tampil sebagai warung gorengan tua tetapi funky, yang berubah dari zaman ke zaman, kata William Lim.
Selain melakukan rebranding, William Lim pada tahun 2004 memperluas cakupan pelanggannya ke kalangan muslim dengan memberikan label halal pada seluruh produk Old Chang Kee. Dari situlah, Old Chang Kee terus berkibar di Singapura yang menurut William Lim akan selalu menjadi pasar utamanya.
Menurut William Lim, alasan Old Chang Kee menjadikan Singapura sebagai pasar utamanya adalah karena ada enam juta orang di Singapura yang pastinya doyan kemilan ketika jalan jalan. Jumlah ini dijangka bertambah lagi jika resort terpadu di buka pada tahun 2010, hingga pasar Singapura menjadi setara dengan Hongkong. Dari sini jelas prospek bisnis gorengan Old Chang Kee akan sangat cerah. Namun CEO Old Chang Kee, William Lim kepada rekan Yip Siew Joo dari radio berita Singapura 93.8 Live tetap merendah ketika ditanya apakah perusahaan ini akan go public alias menjual sahamnya di bursa Singapura. Kata William Lim, adalah menjadi keinginan sebuah perusahaan untuk juga bergabung dengan para pemain besar lainnya.
Old Chang Kee merupakan satu lagi kisah sukses berbisnis di Singapura, yang iklim bisnisnya bisa menjadikan sebuah warung kecil menjual aneka gorengan berkembang menjadi perusahaan besar yang nyaris tidak ada saingannya di Singapura dan telah juga merambah Indonesia, Malaysia, China dan Filipina. Kisah sukses mereka bisa disimak di situs mereka www.oldchangkee.com. ( Budi Setiawan, bsetiawa@mediacorp.com.sg )
Cassava Cake
Ingredients:
Cake
• 2 Lbs Grated Cassava
• 1 14 oz. Can Sweetened Condensed Milk (Reserve 1/3 cup for Topping)
• 1 12 oz. Can Evaporated Milk
• 1 14 oz. Can Coconut Milk (Reserve 1/3 cup for Topping)
• 1 13 oz. Can Coconut Cream (Reserve 1/3 cup for Topping)
• 2/3 Cup Sugar
• 3 Eggs plus 3 Egg Whites
• 1 Cup Grated Coconut
Topping
• 3 Egg Yokes
• 1/3 Cup Reserved Sweetened Condensed Milk
• 1/3 Cup Reserved Coconut Milk
• 1/3 Cup Reserved Coconut Cream
Directions
Preheat oven to 325° f. In large mixing bowl combine cake ingredients. Mix well. Pour equally into two large greased rectangular pans. Bake until top is no longer liquid (approximately 30 minutes). Mix topping ingredients well and spread evenly on the two cakes. Bake an additional 20 to 30 minutes. Cool cakes completely. Slice each cake into 24 equal squares.
Sweet Potato and Yam Differences
Learn the difference between a sweet potato and a true yam
Sweet Potatoes
Popular in the American South, these yellow or orange tubers are elongated with ends that taper to a point and are of two dominant types. The paler-skinned sweet potato has a thin, light yellow skin with pale yellow flesh which is not sweet and has a dry, crumbly texture similar to a white baking potato. The darker-skinned variety (which is most often called "yam" in error) has a thicker, dark orange to reddish skin with a vivid orange, sweet flesh and a moist texture.
Current popular sweet potato varieties include Goldrush, Georgia Red, Centennial, Puerto Rico, New Jersey, and Velvet.
Yams
The true yam is the tuber of a tropical vine (Dioscorea batatas) and is not even distantly related to the sweet potato.
Slowly becoming more common in US markets, the yam is a popular vegetable in Latin American and Caribbean markets, with over 150 varieties available worldwide.
Generally sweeter than than the sweet potato, this tuber can grow over seven feet in length.
The word yam comes from African words njam, nyami, or djambi, meaning "to eat," and was first recorded in America in 1676.
The yam tuber has a brown or black skin which resembles the bark of a tree and off-white, purple or red flesh, depending on the variety. They are at home growing in tropical climates, primarily in South America, Africa, and the Caribbean.
Yams contain more natural sugar than sweet potatoes and have a higher moisture content. They are also marketed by their Spanish names, boniato and ñame.
http://homecooking.about.com
TAPAI UBI KAYU
PENDAHULUAN
Tapai ubi kayu dibuat dengan cara sederhana. Umbi terkupas dikukus atau direbus, kemudian ditaburi ragi, selanjutnya diperam selama 2 hari sampai menjadi tapai.
BAHAN
- Ubi kayu.
- Ragi tapai.
- Pisau.
- Kukusan atau panci.
- Bakul bambu.
- Daun Pisang.
CARA PEMBUATAN
- Umbi dikupas, kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
- Potongan umbi kayu dikukus selama 30 menit atau direbus di dalam air mendidih selama 15 menit. Setelah dikukus, umbi tidak perlu ditiriskan. Sebaliknya setelah direbus, umbi mesti ditiriskan.
- Sementara itu, ragi dihaluskan sedangkan bakul bambu dicuci bersih kemudian dijemur sampai kering. Daun pisang dilap dengan kain bersih dan dilewatkan di atas api agar agak layu. Setelah itu bagian dalam bakul dilapisi dengan daun pisang tersebut.
- Umbi masak yang suam-suam kuku disusun selapis di dalam bakul, kemudian ditaburi ragi tipis-tipis. Setelah itu dibuat lagi selapis umbi di atas lapisan sebelumnya, dankembali ditaburi ragi. Demikian dilakukan sampai bakul hampir penuh.
- Umbi dalam bakul ditutup dengan daun pisang tiga lapis.
- Bakul diletakkan ditempat bersih yang tidak panas dan bebas semut selama 2 sampai 3 hari sampai umbi menjadi tapai.
- Tapai dapat dikemas di dalam kantong plastik, kemudian disimpan pada suhu dingin (0 - 5°C). Pada suhu kamar (15 - 30°C) tapai cepat menjadi masam.
Sirup Ubi Ungu Bali Kian Diminati
Denpasar (ANTARA News) - Sirup berbahan ubi jalar berwarna ungu yang dikenal memiliki rasa manis yang dikerjakan kalangan perempuan di "Minuman sejenis anggur (wine) dan sirup dari bahan ubi ungu ini banyak dipesan pedagang yang memasarkannya ke berbagai
Disela-sela Festival Agrobisnis 2007 di Lapangan Parkir Timur Monumen Bajra Sandhi Renon, Denpasar, ia mengemukakan bagwa minuman yang sering disebut "anggur ubi" atau sirup ubi ungu itu termasuk sebagian produk yang selama ini dikerjakan oleh kelompok yang beranggotakan 10 orang perempuan Bali.
Usaha yang mendapat pembinaan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Klungkung itu, kini telah mulai banyak dikenal, namun diantaranya menggunakan merek yang dipasang sendiri oleh pedagang pembeli, dan dipasarkan ke berbagai kota dan daerah di Bali.
Sirup dan "anggur ubi" itu, katanya, dijual hanya seharga Rp10 ribu per botol kecil, karena harga bahan bakunya tergolong murah, walaupun proses pembuatannya cukup memakan tenaga.
Kelompok usaha wanita dari Klungkung yang turut dalam kegiatan tersebut, yakni KWT Sri Naga dan KWT Sari Kelapa, disertai petugas dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Klungkung.
Mereka juga memproduksi minyak kelapa sistem vermentasi yang disebut "Virgin Coconut Oil" (VCO) yang dijual Rp20.000 per botol. VCO memiliki banyak khasiat untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Mereka juga membuat jus mengkudu dan jus kacang kedelai, yang dijual Rp1.500 per gelas seukuran minuman mineral, kemudian mie berbahan ubi jalar dan aneka produk kripik dari ubi kayu, nangka, sawo, gula semut, gula merah, hingga aneka kue kering dan kue basah non-beras. (*)Copyright © 2007 ANTARA
Asal muasale wong jowo ngarani pohong (singkong)
Pas jaman jepang pertama mlebu Indonesia, tentara Jepang patroli keliling Suroboyo. Trus tentara jepang mau ndelok akeh wong ngobong kayu ambek mangan-mangan.
Wong-wong ditakoni ambek tentara jepang:
"Kalian sedang apa?"
Jare wong suroboyo : "Kami sedang makan-makan tuan!"
Trus jepange takon maneh: "Makan apa?"
Wong suroboyo njawab: "Ketela pohon tuan!"
Jepange nyahuti: "Ha, ketela pohong !"
Marine kedadean iku, wong-wong ngarani ketela pohon iku POHONG.
Dikirim oleh cucukn ur r,
MMM, Pottasium
This crucial mineral helps keep you hydrated and aids in recovery.
Here's how to get it
By 
Ingredients
1 pound cassava and yams, peeled, and cut into large chunks
Cooking spray
1 small onion, chopped
1 red bell pepper, cut into strips
3 tomatillos, chopped
2 tablespoons fresh ginger, chopped
1/2 cup chopped chives
2 garlic cloves, minced
1 can (14 ounces) whole tomatoes with juice
1 tablespoon chopped basil
1 tablespoon fresh thyme
1 plantain, completely ripe, diced
1 large can (32 ounces) chicken broth
Directions
Steam the cassava and yams over high heat until tender. Remove and set aside.
Heat cooking spray in a sauté pan, then add onion and pepper. Sauté until fragrant, about three minutes.
Add chives, garlic, ginger, and tomatoes, breaking the tomatoes with the back of spoon. Add the basil and thyme and cook covered for an additional 10 minutes over low heat. Season with salt and freshly ground black pepper.
Stir in steamed cassava and yams, plantain, tomatillos, and combine. Add chicken broth and cook for one to two minutes more. The consistency should be like a stew.
Each one-cup serving has: 252 calories; 59 grams of carbohydrate; five grams of protein; one gram of fat.
Read More......
Macam2 Getuk
Aku cari2....ternyata ada lagu yang berhubungan dgn TELO
Sore-sore padang bulan
Ayo konco pado dolanan
Rene-rene babarengan
Rame-rame ... e ... gojeg-gojegan
Kae-kae rambulane
Yen disawang kok ngawe-awe
Koyo-koyo ngalengake
Konco kabeh ojo turu sore-sore
Getuk asale soko telo
Moto ngantuk iku tambane opo
Getuk asale soko telo
Yen rapetuk atine rodo gelo
Ojo ngono mas ... ojo-ojo ngono
Kandung janji mas ... aku mengko gelo
( Tarik Jo ... Asyik Jo )
oke ?
Pernah dinyanyikan oleh Joshua (Disco jawa anak)
Eh...ada resepnya lho....
Getuk Singkong
Resep1
Bahan:
1/2 kg singkong, kupas, potong-potong
150 gr gula jawa
1/2 sdt garam
1/2 bh kelapa, parut dan kukus
Cara membuat:
Iris halus gula jawa dan letakkan dalam mangkok tahan panas dan kukus hingga lumat.
Kukus singkong hingga matang, buang seratnya dan selagi masih panas tumbuk halus dan campur dengan gula jawa hingga lumat dan legit
Kukus pula kelapa parut yang sudah dicampur garam.
Bungkus dengan plastik wrap hingga menyerupai lontong. Setelah dingin potong-potong.
Hidangkan dengan menaburkan kelapa parut diatasnya
keikos.biz
Resep2
Bahan :
500 gr singkong, kupas
125 gr gula pasir
1/4 sdm garam
Pelengkap :
1/2 kelapa muda, parut panjang
1/4 sdt garam
1 lbr daun pandan
50 gr gula pasir
Cara membuat :
Kukus singkong dalam dandang yang telah dipanaskan hingga matang, angkat.
Keluarkan dari dandang, haluskan, campurkan gula pasir dan garam, aduk rata.
Taruh di loyang yang dialas daun pisang, tipiskan hingga 1 1/2 cm, dinginkan, potong 2 x 2 cm.
Campur kelapa muda dengan garam hingga rata, tambahkan daun pandan, kukus hingga matang.
Sajikan getuk singkong dengan kelapa muda dan gula pasir.
(Nova)
Getuk Lindri
Bahan :
• 250 GR gula pasir
• 150 CC air
• 1 sendok teh Vanila
• 1 sendok makan bubuk coklat
• 1 KG singkong kukus
• 1/2 kelapa parut
• Garam secukupnya
Cara membuat:
Rebus gula dan air sampai kental, tambahkan vanili dan coklat bubuk.
Haluskan singkong kukus campur bersama setengah bagian kelapa parut, tuang air gula kental sampai tercampur rata.
Cetak adonan dengan gilingan daging atau dilingan getuk lindri, potong sekitar 5 CM.
Hidangkan dengan sisa kelapa parut yang telah di bari garam.
Meria D. Ellong (Houston).
Search......
Last Visit
